Gigi yang ataupun gigi sebelahnya rentan karies (berlubang) |
Gigi molar ketiga yang mengalami impaksi sering menimbulkan komplikasi yaitu:
☑ Perikoronitis merupakan suatu kondisi yang umum dijumpai pada molar tiga yang impaksi dan cenderung muncul berulang, bila molar ketiga belum erupsi sempurna. Akibatnya, dapat terjadi kerusakan tulang di antara gigi molar ketiga dan molar depannya (molar kedua).
☑ Tekanan mahkota gigi molar ketiga yang erupsi pada permukaan akar molar depannya dapat menyebabkan resorpsi patologis. Misalnya, hilangnya lapisan semen gigi bahkan bisa menimbulkan kematian gigi molar kedua.
☑ Gigi molar ketiga yang impaksi juga dapat melemahkan bagian belakang rahang bawah. Bila terjadi trauma pada bagian wajah, maka pada sisi itu sering terjadi fraktur (retak) tulang rahang.
☑ Rasa sakit idiopatik merupakan rasa sakit gigi pada molar ketiga yang tidak jelas atau rasa sakit yang menyebar ke bagian leher dan kepala. Kadang-kadang pasien mengeluh
sakit meski secara klinis dan rontgen tak ada yang tidak normal kecuali adanya gigi impaksi tertanam dalam sekali. Impaksi gigi molar ketiga kadang-kadang tampak pada waktu dilakukan pemeriksaan rontgen rutin seputar daerah tidak bergigi pada rahang bawah. Penekanan selaput lendir antara mahkota molar ketiga dan protesa menyebabkan rasa sakit. Tekanan pada gusi yang menutupi menyebabkan kematian sel dan dapat menimbulkan penyebaran infeksi.
☑ Gigi molar tiga yang impaksi adakalanya tidak menimbulkan keluhan maupun gejala klinis. Meskipun demikian, kalau molar tiga dibiarkan bertancap di tempatnya, ada kemungkinan dapat memperburuk keadaan, misalnya pada penderita kelainan jantung akut, kelainan pembekuan darah, dan menjadikan tidak tahan terhadap obat anestesi. Apalagi bila gigi impaksi terbenam dalam tulang rahang secara keseluruhan, justru memungkinkan terbentuknya kista.
☑ Gigi molar tiga yang impaksi juga bertendensi menimbulkan infeksi atau karies (gigi berlubang) pada bagian geraham depannya. Cukup banyak kasus karies pada gigi molar dua gara-gara gigi molar ketiga mengalami impaksi. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan Akbar Rahayu (1981) pada penderita yang berobat di Bagian Bedah Mulut dan Maksilo Fasial Ladokgi TNI AL M.E. Martadinata. Menurut Akbar, terbentuknya karies dipermudah, terutama kalau erupsinya sebagian sehingga sisa-sisa makanan sukar dibersihkan.
☑ Keadaan lain yang dapat disebabkan oleh gigi impaksi adalah periodontitis (peradangan jaringan pendukung gigi), kelainan neurologis dan gigi berdesakan karena ditekan gigi molar ketiga ke arah depan.
Nah, untuk mencegah timbulnya komplikasi macam-macam, maka tindakan pencabutan atau bedah sangat dianjurkan. Dalam hal ini ada tiga alternatif. Mencabut semua gigi molar ketiga, terutama yang akarnya sudah terbentuk sempurna. Pencabutan hanya pada molar ketiga yang akan impaksi. Atau pencabutan gigi molar ketiga impaksi yang menimbulkan kondisi patologis.
Di kalangan dokter tindakan demikian disebut odontectomie atau mengeluarkan gigi yang tidak erupsi atau erupsi sebagian karena akarnya tertanam dalam tulang rahang dan sulit dicabut dengan cara biasa, maka harus dengan tindakan bedah.
Waktu pencabutan gigi molar impaksi tidak dapat ditentukan dengan jelas. Bila telah ada indikasi pencabutan gigi tersebut, maka tindakan pencabutan gigi molar tiga impaksi sebaiknya pada usia relatif muda pada waktu pertumbuhan tulang telah berhenti (16-18 tahun), karena akan mengurangi komplikasi karena akar belum terbentuk sempurna (sebaiknya bila akar telah terbentuk sepertiga atau duapertiga) dan tulang sekitar gigi belum padat.
naah...bagian ketiganya (yang lebih bikin paham masih ada lagi). klik aja impaksi part 3
sumber: dentisia.com (the first dentistry online magazine in Indonesia)
No comments:
Post a Comment