Apr 3, 2012

Jangan Biasakan Anak Mengedot Susu Saat Tidur (3)

artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya Bottle Caries part 1 dan Bottle Caries Part 2       

Di artikel kali ini, saya akan lebih menjelaskan tentang karies botol dan bahayanya bagi pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi pada anak... silakan disimak!!

        Keberadaan gigi desidui (gigi susu) pada anak sangatlah penting, sehingga membutuhkan gigi yang sehat dan kuat untuk fungsi mengunyah makanan, berbicara dan terlihat bagus saat tersenyum (fungsi estetik). Yang paling penting adalah, untuk proses tumbuh kembang dan erupsi gigi permanennya, yakni berfungsi untuk menjaga ruang pada rahang untuk erupsi gigi permanennya. Jika anak kehilangan gigi desiduinya terlalu dini, maka kehilangan gigi tersebut akan berpengaruh pada didi sebelahnya, dimana gigi sebelahnya akan bergerak ke ruang kosong yang ditinggalkan oleh gigi yang hilang tersebut, kemudian ketika gigi permanent erupsi, mungkin tidak ada ruang untuk gigi permanen tersebut , sehingga pada giginya akan terjadi crooked (bengkok) atau crowded (berjejal).
        Anak yang gigi desiduinya telah erupsi dapat terserang karies, ini berarti bahwa

anak dapat terserang karies ketika usianya masih kurang dari satu tahun. Karies yang terjadi pada anak ini disebut dengan Early Childhood Caries (ECC). ECC merupakan masalah berat yang menyebabkan kerusakan gigi pada anak. Prevalensi terjadinya karies ini pada suatu populasi dapat mencapai 90 persen, ini merupakan angka yang sangat tinggi. Namun demikian, menurut American Academy of Pediatric Dentistry, mengunjungi dokter gigi sejak usia anak menginjak tahun pertama, ECC dapat dicegah dengan mudah.
         Early Childhood Caries (ECC) merupakan bentuk spesifik dari karies hebat yang ditemukan pada gigi desidui anak. Anak yang mempunyai penyakit ini, biasanya anak yang mempunyai kebiasaan tidur sambil meminum (mengedot) susu, jus atau cairan manis lainnya. ECC juga dikenal dengan sebutan Baby Bottle Tooth Decay (BBTD), Nursing Bottle Caries dan Milk Bottle Syndrome, dan banyak lagi istilah lainnya. Karies semacam ini hanya terjadi pada anak yang usianya kurang dari tiga tahun, yakni pada gigi desidui saja
Bakteri kariogenik yang terdapat di rongga mulut, terutama Streptococcus mutans, baru terdapat di rongga mulut setelah gigi desidui erupsi. Bakteri yang ditemukan di dalam rongga mulut ini, akan merubah gula menjadi asam dan kemudian asam ini dapat merusak enamel dan dentin gigi. 

         Aliran saliva di dalam rongga mulut dapat membantu membersihkan asam yang menempel pada permukaan gigi. Namun, ketika anak tidur aliran saliva secara signifikan akan berkurang dan kondisi ini akan diikuti oleh tergenangnya asam, yang dihasilkan dari fermentasi gula yang terdapat pada susu dan larutan manis yang mengandung gula lainnya, di dalam rongga mulut dan akan memepercepat terbentuknya karies.
         Umumnya, empat gigi anterior (gigi depan) rahang atas merupakan gigi yang mudah terserang ECC, yang ditandai dengan tampaknya titik atau garis pucat pada gigi yang menandakan terjadi dekalsifikasi oleh asam pada gigi tersebut. Jika gigi dibiarkan tidak terawat atau dianggap enteng, maka nyeri pada kavitas akan berkembang. Gigi pertama anak akan erupsi sekitar umur 6- 8 tahun, dan biasanya kedua puluh giginya akan tumbuh sekitar 2- 2,5 tahun. Kehilangan gigi yang terlalu dini dapat menyebabkan erupsi yang terblok, drifting, crooking dan crowding pada gigi permanent. Anak yang kehilangan gigi desiduinya yang terlalu dini, kemungkinan besar ke depannya membutuhkan perawatan orthodonsia (braket). Jika abses atau infeksi terdapat di sekitar gigi yang menderita ECC, ini dapat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang gigi permanennya


jangan puas dulu, artikelnya masih nyambung lagi loh... coba klik  Bottle Caries part 4

No comments:

Post a Comment